BUDIDAYA TANAMAN OBAT
WELCOME TO MY BLOG...kali ini kita akan membahas tentang budidaya tanaman obat
langsung saja....
1.BUDIDAYA TANAMAN OBAT
Pada era sekarang ini banyak masyarakat yang lebih suka meminum obat kimia dibanding obat herbal,mengapa?karena obat kimia lebih mudah di dapat secara instan dan murah sedangkan obat herbal agak susah didapat dan harga yang relatif mahal,kelebihan obat herbal pun juga banyak salah satunya bebas efek samping tidak seperti obat kimia...
untuk mengatasi solusi di atas kita bisa mengatasinya dengan menanam sendiri tanaman obat yang dapat digunakan sebagai obat herbal...bagaimana caranya?
1.pengelolaan tanah
Sebagian besar tanaman obat tahan terhadap tanah kering. Pada dasarnya pengolahan
tanah bertujuan menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan
tanaman. Pada kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah
dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan., maka dapat dikatakan tanah tersebut subur
bagi tanaman tersebut.juga pengelolaan tanah dapat menghilangkan gulma.beberapa hal yang dapat di perhatikan dalam pengelolaan tanah adalah:
a.Bagi tanaman obat yang dipungut hasilnya dalam bentuk umbi (tuber)
umumnya dikehendaki pengolahan-pengolahan tanah cukup dalam
(25 – 40 cm), struktur gembur sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang dapat
berkembang dengan baik.
b.Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum melapuk dalam daerah
pekarangan tanaman.Untuk itu perlu adanya waktu yang cukup untuk memberi
kesempatan terjadinya proses pelapukan, antara lain proses oksidasi, sehingga
akan terbentuk lapisan tanah yang menjamin pertumbuhan akar. Hal itu penting
yaitu pada waktu membuat lubang tanah (sedalam 40x 60) bagi tanaman obat
berbentuk pohon, seperti Cengkeh (Eugenia caryophyllata).
c.pembuatan teras-teras apabila tanah terlalu miring,misal dalam penanaman sereh.
d. Pengolahan tanah intensif, diusahakan bebas gulma pada awal
pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur perdu seperti
Kumis kucing (Orthosiphon stamineus), Mentol (Mentha piperita), Timi
(Thymus vulgaris)
e. Pembuatan guludan sering dilengkapi dengan saluran drainase yang baik,
terutama bagi tanaman yang tidak toleran terhadap genangan air .Seperti
Cabe.
2.penanaman
Hal-hal yang perlu mendapat pertimbangan pada penanaman tanaman obat antara
lain :
a. Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan
cuaca cukup panas maka penanaman dilakukan pada awal musim hujan .
b. Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih baik dipandang dari segi
fisiologi tanaman pemeliharaan dan estetika.
c. Penanaman secara tunggal (monokultur) terutama bagi tanaman yang tidak
tahan cahaya matahari, misalnya Mentol (Mentha piperita).
d. Penanaman ganda dapat dilakukan pada tanaman yang memerlukan naungan
ataupun untuk pertumbuhannya dapat beradaptasi terhadap sinar matahari tidak
langsung, misalnya Kemukus (Piper cubeba) . Tanaman yang dapat saling
bertoleransi terhadap persaingan karena dapat memenuhi beberapa tujuan antara
lain : memperluas areal tanam (pada satu tempat dan waktu bersamaan ditanam
lebih dari satu macam tanaman), menghemat pemeliharaan, memperkecil resiko
kegagalan panen. Penggunaan alat penopang bagi tanaman obat yang berbatang
merambat dengan sistem tanaman ganda, tiang penopang dapat saja diganti
dengan tanaman tegak lalu yang dapat juga menghasilkan.
e. Populasi tanaman erat hubungannya dengan hasil, antara lain dipengaruhi oleh
terjadinya persaingan antara tanaman dan kesuburan tanah.
3.pengelolaan tanaman
beberapa faktor penghambat suburnya tanaman adalah:gulma,kesuburan tanah,kurangnya air,dan masih banyak lagi....semua itu dapat diatasi dengan pemupukan.
Demikian pula
tindakan pemangkasan merupakan bentuk pemeliharaan lain.
Beberapa tindakan pemeliharaan pada tanaman obat adalah :
a. Bibit yang mudah layu, perlu adanya penyesuaian waktu tanamnya sehingga
tidak mendapat sinar matahari berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung
(Sonchus arvensis) hendaknya dilakukan pada sore hari dan diberi naungan
sementara.
b. Penyiangan yang intensif guna menekan populasi gulma disamping dapat
mengurangi kesempatan tumbuh tanaman usaha juga dapat mengganggu
kebersihan hasil pada saat panen ( misal pada tanaman Mentha arvensis)
c. Penimbunan dan penggemburan dilakukan agar memperbaiki sifat tanah tempat tumbuh
d. Perbaikan saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan atau kelebihan
air yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
e. Untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah, sehingga kelembaban
tanah dapat tetap sesuai , dilakukan pemberian mulsa. Misalnya pada tanaman
Jahe ( Zingiber officinale) pemberian mulsa jerami dapat menaikkan hasil
sebesar 35 % .
f. Pemangkasan bunga, yang berarti mencegah perubahan fase vegetatif ke
generatif yang banyak memerlukan energi, sehingga kandungan bahan
berkhasiat sebagai sumber energi tidak berkurang. Pada tanaman Dioscorea
compositae kandungan glikosida diosgenin dapat bertambah dengan dilakukan
pemangkasan bunga.
g. Pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan, sehingga dapat
menambah jumlah daun yang tumbuh serta kandungan alkaloida dalam akar
bertambah. Misalnya pada tanaman Kumiskucing ( Orthosiphon stamineus).
h. Pemupukan nitrogen dapat meningkatkan kandungan alkaloida dalam akar
Pule pandak.
4.panen
Beberapa penentuan (pedoman) saat panen :
a. Bagi tanaman Empon-empon (familia Zingiberaceae), panen dilakukan
umumya pada saat bagian tanaman diatas tanah menua atau kuning yang
biasanya terjadi pada musim kering,dan jika yang diambil akarnya . Misalnya
temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
b. Daun dipungut sewaktu proses fotosintesa maksimal yaitu sebelum
pembentukan buah. Misal tanaman Saga (Abrus praecatorius) .
c. Bunga dipetik selagi masih kuncup (sebelum berkembang) misal pada cengkeh
(Eugenia caryophyllata)
d. Buah dipetik menjelang masak, misal Solanum laciniatum sedangkan adas
(Anethum graveolens) dipetik setelah masak benar.
e. Biji dipungut sebaiknya pada saat buah masak
f. Kulit diambil sewaktu bertunas
demikian itulah cara membudiyakan tanaman obat...semoga bermanfaat..
Komentar
Posting Komentar